Makna Kesehatan di Balik Mimpi Buruk

| Senin, 02 Juni 2014

Mimpi buruk tidak hanya menyibak hal yang kita takuti dari sebuah peristiwa, tapi juga dampak kesehatan yang ditimbulkannya.

Ilustrasi Thinkstock
Mimpi sebenarnya memiliki peran yang penting dalam kesehatan mental. Otak kita menggunakan mimpi untuk memahami apa yang kita alami setiap harinya. Secara umum kita tak perlu mencemaskan isi mimpi kita.
Mimpi terjadi saat kita memasuki fase tidur REM (Rapid Eye Movement). Selama fase ini setiap emosi yang kita rasakan sepanjang hari akan dikumpulkan dan diubah menjadi memori jangka panjang.
Jika fase REM terganggu, baik itu karena gangguan pernapasan, perubahan hormonal, atau luapan emosi, biasanya akan menghasilkan mimpi buruk.
Memang seringkali mimpi tidak memiliki makna khusus. Kita juga kerap mengalami mimpi buruk atau mimpi yang aneh. Tetapi jika mimpi buruk tersebut sering kita alami, mungkin kita perlu mewaspadai adanya penyakit tersembunyi.
Biasanya mimpi tersebut disebabkan karena stres, kecemasan, riwayat keluarga, perubahan hormonal, atau obat-obatan yang diminum.

Ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan kita sering mimpi buruk.

1. Penyakit jantung
Beberapa penelitian menemukan kaitan antara mimpi buruk dengan gangguan irama jantung, terutama pada orang yang lanjut usia. Selain itu, nyeri dada dan detak jantung yang abnormal juga meningkat pada orang yang sering mimpi buruk.
Kebanyakan serangan jantung terjadi pada dini hari ketika kita sedang tidur REM. Saat kita masuk tidur REM, napas menjadi lebih cepat, tidak teratur, dan berat. Bola mata juga bergerak-gerak dan otot tungkai lumpuh sementara.
Tidur REM juga menyebabkan stres karena merangsang otak amigdala yang mengatur emosi. Kombinasi hal ini akan membuat seseorang rentan mengalami serangan jantung.

2. Parkinson dan penyakit gangguan saraf
Penelitian menunjukkan, orang yang mengalami gangguan tidur REM dan memiliki mimpi buruk yang diwujudkan dengan gerakan fisik seperti berteriak, menangis, memukul, atau menendang, beresiko tinggi menderita penyakit parkinson dan gangguan penurunan fungsi saraf lainnya.

3. Episode psikotik
Anak-anak yang sering mengalami mimpi buruk atau pun merasakan teror di malam hari beresiko tinggi menderita gangguan jiwa psikotik di usia dewasa.
Karena itu orangtua harus mengamati apakah anaknya sering mimpi buruk. Namun mimpi buruk yang terjadi sesekali tidak perlu dikhawatirkan.

4. Sleep apnea
Jika Anda sering mengalami mimpi buruk di mana dalam mimpi tersebut Anda merasa susah bernapas, coba cek ke dokter karena besar kemungkinan Anda menderita sleep apnea atau henti napas sejenak saat tidur.
Orang yang menderita gangguan tidur ini kerap kali merasakan mimpi horor seperti tenggelam atau tercekik. Padahal realitanya saluran napas mereka tersumbat sehingga otak kekurangan oksigen.



sumber :Tribunnews.com

0 comments:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲