Judul
Buku : Empat Musim Cinta
Judul Cerpen : Mimpi dari Ujung Kalimantan
Penulis : Rizki Pandu Permana
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 174 halaman
Judul Cerpen : Mimpi dari Ujung Kalimantan
Penulis : Rizki Pandu Permana
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 174 halaman
Latar Belakang
Alasan saya memilih cerpen yang berjudul
‘Mimpi dari Ujung Kalimantan’ untuk diresensi, karena isi dari cerpen ini
menarik. Menceritakan tentang seorang laki-laki kewarganegaraan Belanda yang
bernama Ben Muller datang ke Indonesia untuk memecahkan mimpi yang selalu
menghantui pikirannya, dan mengungkap rahasia kakek buyutnya yang bernama Bram
Muller seorang ahli geologi yang hilang di Indonesia pada tahun 1935.
Sinopsis
Ben Muller adalah seorang peneliti
kewarganegaraan Belanda yang sengaja datang ke indonesia untuk memecahkan dan
mengungkap kebenaran di balik mimpi yang selalu menghantui pikirannya. Dalam
mimpinya ia melihat seorang laki-laki yang sekilas wajah laki-laki itu mirip
dengannya, ditemani oleh seorang wanita yang mengenakan pakaian hitam yang
berkilau yang terlihat cantik dan anggun. Laki-laki itu seperti mengatakan
sesuatu pada Ben, namun Ben sama sekali tak bisa menangkap dan memahami
perkataan laki-laki di mimpinya itu. Tanpa sadar, Ben mulai merasa gila karena
mimpinya itu.
Ben menceritakan mimpi itu kepada Frans
Muller ayahnya. Pembicaraan dengan ayahnya membuat Ben berkesimpulan bahwa
laki-laki di mimpinya itu adalah Bram Muller, kakek buyutnya yang hilang di
Indonesia berpuluh-puluh tahun yang lalu, ketika ikut rombongan Pemerintah
Belanda pada penjelajahan ke indonesia tepatnya di Kalimantan pada tahun 1935.
Dorongan dari ayahnya lah yang menjadikan Ben semakin bersemangat untuk mencari
jawaban dari mimpinya itu. Ia memutuskan untuk pergi ke Kalimantan.
Di dalam pesawat Kal-Star tujuan Tanjung
Redep, tiba-tiba Ben terkesiap ketika melihat seorang pramugari yang wajahnya
mirip sekali dengan wanita yang ada di mimpinya. Ia berpikir bahwa mungkin saja
ini adalah petunjuk lain yang dapat membantunya memecahkan misteri mimpinya
selama ini. Dia menceritakan mimpinya dan alasan mengapa ia datang ke Indonesia
pada pramugari yang bernama Emi, kemudian Emi menyuruh Ben untuk pergi ke
daerah Teluk Bayur dan mencari Jiang Bithau yang tak lain adalah kakek Emi.
Jiang Bithau adalah orang yang bisa mengungkap kebenaran dari mimpinya.
Sesampainya di rumah Jiang bithau, Ben
terkejut mendengar penjelasan dan kenyataan yang pahit. Ternyata kakek buyutnya
bukan meninggal karena dibunuh oleh tentara Jepang yang menyerbu sebuah
perusahaan batubara Stenkollen Matschappy Prapatan tempat kakek buyutnya
bekerja, melainkan ia meninggal karena dibunuh oleh ayahnya Jiang Bithau yang
telah mengayau (memenggal kepala) kakek buyutnya dengan alasan ia telah
berselingkuh dengan istri dari ayah Jiang Bithau.
Kelebihan dan
Kekurangan
Kelebihan cerpen ini adalah kemampuan
pengarang yang berupaya menjaga rasa penasaran pembaca agar membaca cerpen ini
sampai akhir. Selain itu, kisah yang diceritakan dapat menguras emosi dan
pikiran pembaca. Sedangkan kekurangannya terletak pada akhir kisah yang
diceritakan tidak jelas.
Di
tengah melimpahnya cerpen-cerpen dewasa lainnya, cerpen ini mempunyai daya
tarik tersendiri, dan layak dibaca oleh remaja dan dewasa.
0 comments:
Posting Komentar