RESENSI NOVEL Le Petit Prince(Pangeran Kecil)

| Minggu, 01 Juni 2014

Semua orang dewasa mulanya adalah anak-anak (meskipun hanya sedikitdari mereka yang ingat) Buku ini merupakan salah satu buku anak-anak favorit sepanjang masa. Sudah diterjemahkan puluhan bahasa. Pokoknya bacaan yang wajib dibaca. Meski ini tentang anak-anak, buku ini sesungguhnya diperuntukkan bagi orang dewasa. Ada banyak pemikiran yang mengajak kita merenungi arti hidup dari perjalanan kisah Pangeran Kecil yang berpetualang dari planet satu ke planet lain.
Planet pertama dihuni oleh seorang raja. Planet kedua dihuni oleh seorang yang sangat angkuh. Planet berikutnya dihuni oleh peminum. Kunjungan ini sangat singkat, tetapi membuat si Pangeran Kecil sangat murung. Planet keempat milik seorang pengusaha. Orang ini sangatlah sibuk dia bahkan tidak mengangkat kepalanya ketika Pangeran Kecil datang. Planet kelima sangatlah ganjil. Planet ini paling kecil dibanding yang lain. Hanya ada cukup ruang untuk menaruh lampu jalanan dan seorang penyulut lampu. Pangeran Kecil tidak bisa membayangkan apa gunanya lampu jalanan dan penyulut lampu, di suatu tempat di langit, di planet yang tak ada rumah ataupun penduduknya. Planet keenam sepuluh kali lebih besar daripada planet sebelumnya. Planet ini dihuni seorang pria tua yang menulis buku-buku besar. Maka planet ketujuh yang dikunjunginya adalah Bumi.
Salah satu poin lebih dari buku ini adalah dilengkapi ilustrasi yang sederhana tapi menawan. Bukunya memang tipis, tapi ada banyak pelajaran hidup yang dapat kita serap lewat petualangan Pangeran Kecil ini.

Beberapa kalimat favorit dalam buku ini:
    1.    Kekuasaan, yang utama, bersandar pada sesuatu yang masuk akal. (hlm. 47)   
    2.    Jika kau berhasil menghakimi dirimu sendiri dengan benar, berarti kau benar-benar orang bijak. (hlm. 48)
    3.    Jika kau mencoba kelihatan pandai, kadang-kadang kau menjauh dari kebenaran. (hlm. 69)
    4.    Kau juga bisa merasa sepi walaupun kau berada di tengah manusia. (hlm. 71)
    5.    Manusia tak lagi punya waktu untuk memahami segala hal. (hlm. 81)
    6.    Kau hanya bisa melihat jelas dengan hatimu. Hal yang penting tak terlihat oleh manusia. (hlm. 85)
    7.    Orang tak pernah merasa bahagia di tempatnya. (hlm. 86)
    8.    Hanya anak-anak yang tahu apa yang mereka cari. (hlm. 86)
    9.    Tetapi mata memang buta. Orang harus melihat dengan hati. (hlm. 93)
   10. Kita berisiko menangis sedikit jika kita membiarkan diri dijinakkan. (hlm. 95)
   11. Apa yang penting, tidaklah bisa dilihat. (hlm. 99)
   12. Sekali-kali orang bisa lengah, dan sekalisaja sudah cukup! (hlm. 106)
   13. Tak satupun di dunia ini akan sama lagi jika di suatu tempat –entah dimana- (hlm. 106)
   14. Apakah bintang-bintang bersinar begitu supaya suatu hari nanti semua orang bisa menemukan jalan pulang ke bintang miliknya?” (hlm. 71)

The Little Prince atau Pangeran Kecil adalah buku klasika nak-anak yang memiliki pesona tak lekang oleh waktu dan daya tarik melampaui batas usia dan kebangsaan sehingga menjadikannya buku berbahasa Prancis yang paling banyak diterjemahkan. Ditulis dalam pengasingan pada masa perang oleh pria dewasa yang senang in action, yang dipaksanonaktif, dan dibayangi situasi krisis negara asalnya, membuat mereka yang akrab dengan kehidupan dan kematian Saint-Exupéry berpendapat The Little Prince adalah sepotong otobiografi –sebuah upaya untuk meredam kesulitan pernikahannya, atau untuk menangkis masa kini agar bisa terus mengenang dunia kanak-kanak, atau bahkan merupakan ucapan selamat tinggal atas kepergiannya yang misterius.

Keterangan Buku
Judul                          : The Little Prince
Penulis                      : Antoine de Saint-Exupéry
Alih bahasa              : Listiana Srisanti
Penerbit                     : PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit                          : 2003
Tebal                          : 112 hlm.
ISBN                           : 979-22-0469-5

0 comments:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲