Kepemimpinan adalah figure seseorang yang bijaksana dalam mengambil
keputusan dan berwibawa, dan dapat memberikan sebuah doktrin atau
pengaruh kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.
Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah melakukannya dalam sebuah pekerjaan dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang
ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/ instruksi.
Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang dapat menjadi panutan untuk setiap
anggotanya, berwawasan luas dan mampu untuk menghandle bawahannya / orang
lain dalam suatu kelompok untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Level
Analisis Teori Kepemimpinan
Untuk
mengklasifikasi teori dan penelitian kepemimpinan dapat dilakukan dengan cara
memahami level analisisnya. Level analisis teori kepemimpinan minimal terdiri
dari empat, yakni individu, kelompok, organisasi dan masyarakat.
Pertama,
level individu. Level analisis ini terfokus pada individu pemimpin dan
hubungannya dengan individu lain (pengikutnya). Asumsi yang dianut ialah
efektivitas kepemimpinan tidak dapat dipahami lebih jauh tanpa menjelaskan
bagaimana pemimpin dan pengikutnya saling mempengaruhi satu sama lain sepanjang
waktu.
Kedua,
level kelompok. Level analisis ini terfokus pada hubungan antara pemimpin
dengan kelompok pengikut kolektif yang disebut proses kelompok. Teori proses
kelompok memfokuskan pada kontribusi seorang pemimpin terhadap efektivitas
kelompok.
Ketiga,
level organisasi. Level analisis ini terfokus pada organisasi sehingga lazim
disebut proses organisasi. Kinerja organisasi dalam jangka panjang tergantung
pada penyesuaian secara efektif terhadap lingkungan dan perolehan sumber daya
yang dibutuhkan untuk tetap hidup, serta pada proses transformasi efektif yang
digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa.
Keempat,
level masyarakat. Level analisis ini banyak terfokus pada perilaku pemimpin
informal dalam masyarakat pada umumnya. Corak kepemimpinan di masyarakat sangat
dipengaruhi oleh tatanan nilai dan keyakinan serta norma-norma (adat,
kesusilaan, hukum, agama) yang berkembang dalam masyarakat.
0 comments:
Posting Komentar